Kapan Kurban?

wowot hk
2 min readMay 13, 2024

--

Photo by Taylor Brandon on Unsplash

Tadi pagi sudah disebar brosur undangan untuk berkurban. Ini adalah langkah taktis dari pengurus masjid supaya memudahkan jamaahnya yang hendak berkelompok kurban sapi. Sesuatu yang sedekade ini menjadi marak lantaran memudahkan orang untuk menemukan kelompok, memastikan adanya kurban sapi di masjid, dan menaikkan potensi daging dengan cita rasa lebih baik untuk dibagikan.

Saya temui dalam beberapa kurban terakhir, banyak orang menolak apabila mendapatkan jatah daging kambing. Tak sedikit yang menolak bukan karena ada gangguan kolestrol atau darah tinggi tapi memang tidak suka belaka. Anehnya mereka tetap punya keinginan untuk menukarkan dagingnya ketimbang diam dan mencoba menerima.

Hal ini sebenarnya tak menjadi persoalan yang pelik. Distribusi daging kurban tetap terdistribusi dengan baik dan merata. Kalaupun ada yang protes, ya, itu hanya keluh kesah manusia biasa. Pada dasarnya masyarakat sudah mengerti bahwa sudah diberi saja alhamdulillah.

Tak jarang bahkan ditemui warga yang bukan berasal dari jamaah masjid datang dan mencoba meminta jatah distribusi. Sayangnya memang sepanjang saya dewasa tidak pernah saya temui orang dari luar kampung yang mendapatkan jatah. Barangkali di sebagian besar masjid lainnya memang bisa tapi khusus di kampung saya itu belum pernah terjadi. Utamanya distribusi masih dilakukan di lingkup sekitar masjid, syukur ya sekampung.

Mereka yang datang kemudian akan bergeser mencari masjid lainnya yang memang memungkinkan. Saya tidak tahu kondisi nyatanya bagaimana, tapi dari fenomena tersebut saya menyimpulkan bahwa kesenjangan dalam hal ibadah ternyata masih cukup banyak. Tak hanya daging kurban, kalau pas idul fitri masjid juga sering menerima surat dari masjid lainnya yang mengharap luberan zakat fitrah. Tapi, sekali lagi masjid di kampung saya belum pernah sampai memberi manfaat di luar kampung saya.

Melihat fenomena ini terkadang membuat saya ngelus dada. Kok bisa, kesenjangan begitu terasa untuk suatu wilayah yang relatif tidak besar. Di Yogyakarta misal terdapat banyak masjid besar. Terdapat banyak masjid yang senantiasa kelebihan dalam hal fitrah atau juga daging kurban. Tapi entah kenapa di saat yang sama ada pula masjid lain yang relatif masih kesulitan.

Fenomena ini harusnya menjadi salah satu tanda bahwa di suatu lingkungan ekonomi warganya relatif belum stabil. Lingkungan yang relatif stabil kondisi ekonominya akan nampak pada jumlah daging kurban yang diperoleh. Ini banyak contohnya. Saya sendiri tak yakin ada satu kampung yang pelit semua.

Karenanya jangan heran ketika ada yang tetiba bertanya, kapan kurban? entah diiklan atau dimanapun itu. Pertanyaan itu ada untuk kita tinjau, baik personal maupun lingkup sosial kita.

--

--